Autobots (Autonomous robots) adalah robot-robot komputer otonom yang dikembangkan berbasis Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) menggunakan Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network), Logika Samar (Fuzzy Logic) dan Algoritma Genetika (Genetic Algorithm). Setiap autobot memiliki karakter dan strategi masing-masing dalam melakukan eksekusi dan likuidasi order perdagangan di pasar. Autobots bekerja secara tim untuk menjalankan suatu misi perdagangan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Sistem Pakar dikembangkan dari basis data (data base) pasar forex selama 25 tahun yang lalu, yang telah diolah menjadi basis pengetahuan (knowledge base) dalam bentuk candlestick. Ada sekitar 6500 candlestick yang dijadikan sebagai basis pengetahuan Autobot. Dari 6500 candlestick tersebut ditemukan bentuk-bentuk candlestick yang memiliki kemiripan. Berdasarkan kemiripan bentuknya kemudian dikelompokkan menjadi 15 jenis candlestick dan saling berpasangan atau terdapat 30 bentuk candlestick yang berbeda. Bentuk-bentuk candlestick tersebut dinamakan atau dikenal dengan Individual Japanese Candlestick.
Bila diteliti lebih lanjut, Japanese Candlestick tersebut membentuk pola-pola yang berulang dalam susunan beberapa Indiviual Japanese Candlestick (misalkan 5 candlestick) yang dikenal juga dengan Candlestick Pattern. Nah, berdasarkan Candlestick Pattern inilah Autobot melakukan prediksi bentuk candlestick hari H dengan mencocokkan susunan pola dari 5 candlestick sebelumnya (H-1, H-2, H-3, H-4 dan H-5) terhadap candlestick-candlestick yang ada di dalam basis pengetahuannya. Proses pencocokan pola candlestick ini disebut juga dengan istilah Candlestick Scanning. Apabila ditemukan pola yang sama pada masa lalu, maka Autobot dapat memprediksi bentuk candlestick pada hari H.
Namun ada kalanya pola atau susunan dari 5 candlestick terakhir (H-1 s/d H-5) tidak ditemukan dalam basis pengetahuan di masa lalu, artinya ada pola baru yang muncul yang belum pernah muncul di masa lalu. Apabila ini terjadi maka Autobot akan melakukan penalaran menggunakan Kecerdasan Buatan yang dimilikinya untuk mencari pola yang paling mirip/mendekati. Kecerdasan Buatan Autobot menggunakan komputasi komputer berdasarkan Algoritma Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network).
Autobot memiliki parameter-parameter pengendalian yang dapat disetting untuk membentuk suatu karakter robot dan menjalankan strategi perdagangan tertentu. Autobot dapat bekerja non stop selama 24 jam sehari mengawasi pasar dan melakukan tindakan-tindakan secara otonom.
Untuk mendapatkan karakter-karakter autobot yang unggul dan strategi-strategi perdagangan yang handal perlu dilakukan uji coba secara berulang-ulang dengan mengubah-ubah setting parameter-parameter yang ada. Uji coba perlu dilakukan baik dengan menggunakan data-data pasar sebelumnya (back test) maupun dengan menggunakan data-data pasar yang sedang berjalan kedepan (future test).
Setelah mendapatkan karakter-karakter autobot yang unggul dan strategi-strategi perdagangan yang handal, kemudian dibentuk tim robot (autobots) yang terdiri dari autobot-autobot berkarakter unggul dengan strategi yang handal untuk menjalankan suatu misi perdagangan di pasar.
Dengan menggunakan autobots maka penelitian terhadap perilaku pasar akan menjadi lebih mudah karena pasar dapat dimonitor secara terus menerus. Aktivitas memonitor pasar secara terus menerus tidak mungkin dilakukan oleh manusia, karena manusia memiliki keterbatasan secara waktu yang harus menjalani aktivitas-aktivitas kehidupan yang lain.
Sistem Pakar dikembangkan dari basis data (data base) pasar forex selama 25 tahun yang lalu, yang telah diolah menjadi basis pengetahuan (knowledge base) dalam bentuk candlestick. Ada sekitar 6500 candlestick yang dijadikan sebagai basis pengetahuan Autobot. Dari 6500 candlestick tersebut ditemukan bentuk-bentuk candlestick yang memiliki kemiripan. Berdasarkan kemiripan bentuknya kemudian dikelompokkan menjadi 15 jenis candlestick dan saling berpasangan atau terdapat 30 bentuk candlestick yang berbeda. Bentuk-bentuk candlestick tersebut dinamakan atau dikenal dengan Individual Japanese Candlestick.
Bila diteliti lebih lanjut, Japanese Candlestick tersebut membentuk pola-pola yang berulang dalam susunan beberapa Indiviual Japanese Candlestick (misalkan 5 candlestick) yang dikenal juga dengan Candlestick Pattern. Nah, berdasarkan Candlestick Pattern inilah Autobot melakukan prediksi bentuk candlestick hari H dengan mencocokkan susunan pola dari 5 candlestick sebelumnya (H-1, H-2, H-3, H-4 dan H-5) terhadap candlestick-candlestick yang ada di dalam basis pengetahuannya. Proses pencocokan pola candlestick ini disebut juga dengan istilah Candlestick Scanning. Apabila ditemukan pola yang sama pada masa lalu, maka Autobot dapat memprediksi bentuk candlestick pada hari H.
Namun ada kalanya pola atau susunan dari 5 candlestick terakhir (H-1 s/d H-5) tidak ditemukan dalam basis pengetahuan di masa lalu, artinya ada pola baru yang muncul yang belum pernah muncul di masa lalu. Apabila ini terjadi maka Autobot akan melakukan penalaran menggunakan Kecerdasan Buatan yang dimilikinya untuk mencari pola yang paling mirip/mendekati. Kecerdasan Buatan Autobot menggunakan komputasi komputer berdasarkan Algoritma Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network).
Autobot memiliki parameter-parameter pengendalian yang dapat disetting untuk membentuk suatu karakter robot dan menjalankan strategi perdagangan tertentu. Autobot dapat bekerja non stop selama 24 jam sehari mengawasi pasar dan melakukan tindakan-tindakan secara otonom.
Untuk mendapatkan karakter-karakter autobot yang unggul dan strategi-strategi perdagangan yang handal perlu dilakukan uji coba secara berulang-ulang dengan mengubah-ubah setting parameter-parameter yang ada. Uji coba perlu dilakukan baik dengan menggunakan data-data pasar sebelumnya (back test) maupun dengan menggunakan data-data pasar yang sedang berjalan kedepan (future test).
Setelah mendapatkan karakter-karakter autobot yang unggul dan strategi-strategi perdagangan yang handal, kemudian dibentuk tim robot (autobots) yang terdiri dari autobot-autobot berkarakter unggul dengan strategi yang handal untuk menjalankan suatu misi perdagangan di pasar.
Dengan menggunakan autobots maka penelitian terhadap perilaku pasar akan menjadi lebih mudah karena pasar dapat dimonitor secara terus menerus. Aktivitas memonitor pasar secara terus menerus tidak mungkin dilakukan oleh manusia, karena manusia memiliki keterbatasan secara waktu yang harus menjalani aktivitas-aktivitas kehidupan yang lain.
No comments:
Post a Comment