Berawal Sebuah Cerita

Ada sebuah cerita yang cukup menginspirasi saya tentang arti pentingnya sebuah investasi. Cerita ini mungkin pernah Anda dengan karena sering digunakan oleh para motivator dan mereka-mereka yang bergelut di dunia Multi Level Marketing (MLM). Namun di sini saya bukan bermaksud untuk mengajak Anda ikut MLM, tidak ada yang salah dengan MLM, akan tetapi saya sendiri kurang begitu tertarik dengan dunia tersebut. Ini hanya masalah pilihan saja, investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalkan dalam bentuk bisnis, properti, emas, saham, forex, deposito dan lain sebagainya sesuai dengan jiwa dan karakter kita masing-masing.


Konon pada zaman dahulu kala sekitar tahun 1801, ada dua pemuda bersahabat yang tinggal di sebuah desa kecil di Italia, sebut saja mereka bernama Pablo dan Bruno. Keduanya memiliki impian yang tinggi dan sering berkhayal jika suatu saat nanti mereka akan menjadi orang terkaya di desanya. Mereka merupakan orang yang sangat ambisius, yang mereka perlukan hanyalah kesempatan untuk mewujudkan impiannya itu.

Pada suatu hari, kesempatan itu pun muncul secara tiba-tiba, Kepala desa di situ memberi mereka pekerjaan yaitu mengangkat air dari mata air di bukit seberang, lalu mengantarkannya ke penampungan air di desa mereka dan setiap ember air yang mereka taruh ke penampungan, mereka mendapatkan imbalan 1 keping uang. Tanpa berpikir panjang mereka pun menerima dan setuju dengan pekerjaan tersebut.

Singkat cerita, keduanya langsung membawa dua buah ember dan segera menuju ke bukit seberang tempat mata air tersebut berada. Sepanjang siang keduanya mengangkut air dengan ember. Menjelang sore, tempat penampungan air sudah penuh sampai ke permukaan. Kepala desa menggaji keduanya berdasar jumlah ember air yang masing-masing mereka bawa. Begitulah pekerjaan itu di lakukan setiap hari selama beberapa waktu.

Di minggu pertama mereka bekerja, mereka sangat bersemangat. Di minggu kedua dan ketiga pun masih bersemangat. Tetapi, Pablo beranggapan, jika dia terus bekerja seperti ini, hanya akan menghidupi kehidupannya sehari-hari saja dan impian untuk menjadi orang kaya pun akan musnah.

Lalu, Pablo memiliki sebuah ide cemerlang yaitu dengan membuat saluran air menggunakan bambu-bambu yang dirakit menjadi seperti pipa-pipa yang digunakan untuk mengaliri air dari sumber mata air ke tempat penampungan. Pablo pun mengajak Bruno untuk berkerja sama, tetapi Bruno menolaknya. Hari demi hari pun dilewati Pablo untuk membuat saluran pipa-pipa tersebut sendirian. Pablo melakukannya hanya di hari minggu dan hari-hari senggang sedangkan sisanya digunakan untuk melakukan pekerjaan mengantar air seperti yang dilakukan Bruno.

Sedangkan Bruno, dia menjadi lebih semangat dengan memperbesar embernya agar bisa mengangkut air lebih banyak. Dan keuntungan yang didapat dari memperbesar embernya tersebut digunakannya untuk berfoya-foya, pergi ke bar, membeli gubuk dan sapi. Hari demi hari pun dilewati Pablo dengan cemooh-cemooh dari tetangganya yang menyebut dia sebagai Manusia Saluran Pipa. Namun, cemooh-cemooh tersebut malah dijadikan Pablo sebagai semangat sehingga dia tidak terlalu mendengarkan cemooh dari tetangganya tersebut.

Bruno yang memiliki ide memperbesar ember bawaannya malah membuatnya kesusahan di akibatkan berat ember bawaan yang terlalu berat dan usianya yang semakin hari semakin bertambah. Bruno merasakan punggungnya nyeri semua, kedua telapak tangannya juga lecet-lecet. Dikarenakan banyaknya akibat tersebut, akhirnya dia pun mempersedikit air yang dibawanya. Sedangkan Pablo, dia masih saja mengerjakan saluran pipa tersebut. Tidak terasa, sudah 2 tahun lamanya dan akhirnya saluran tersebut berhasil dan dia tidak perlu lagi bekerja mengangkat ember-ember tersebut dan dia pun hanya menunggu saja di rumah sambil menunggu uang yang dia dapatkan. Setiap pagi, sore, bahkan malam pun dia hanya menunggu di rumah sambil mellihat hasil yang dia dapatkan. Cerita lengkapnya dapat disimak dalam video di bawah ini.


Dari kisah di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa jika kita hanya bekerja dengan pekerjaan yang tetap saja, maka tiada hasil yang berlebih yang akan kita dapatkan. Bila kita ingin hasil yang lebih dan berkesinambungan maka kita harus memiliki sebuah sistem kerja agar kita tidak terbebani oleh pekerjaan, usia, kesehatan dan lain-lain.

Nah dalam dunia nyata ini sejujurnya kita juga menemukan kenyataan yang tidak jauh dari cerita di atas, dimana banyak orang yang sibuk dan menghabiskan waktu efektifnya hanya untuk melakukan pekerjaan yang kurang efektif sehingga mendapatkan hasil yang kurang efektif pula

Kita bisa melihat kisah bagaimana Bill Gates (Mahasiswa Harvard Univ. yang tidak menyelesaikan studinya) membangun Microsoft Corporation dengan sebuah ide hanya ingin menciptakan Operating System (software, Windows) untuk IBM-PC yang bisa dipakai oleh berbagai macam platform dan macam-macam komputer, sehingga dari situ diharapkan penggunanya bisa lebih mudah menggunakannya (user-friendly), integritas PC yang tergabung dalam Internet Explorer serta mobile operating systemnya, WindowsCE (Siapa yang nggak kenal DOS, Windows, Internet Explorer?) dan yang membanggakan hampir seluruh saham Microsoft Corporation dimilikinya hingga ia dikenal sebagai orang terkaya di dunia.

Kita juga masih ingat Oprah Winfley (Seorang Presenter wanita ternama di USA) yang berhasil membangun HARPO Corporation, hingga profesi presenter yang semula menjadi tulang punggung penghasilannya kini menjadi kegiatan sampingannya.

Juga Ustadz Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang begitu hebatnya mengembangkan MQ Corporation yang memiliki lebih dari 17 anak perusahaan. Ia berhasil mengurusnya dan tanpa mengganggu aktivitas dakwahnya.

Bagaimana dengan Anda?

Pernahkah Anda ingin merasakan seperti mereka?

Sudahkah Anda berniat dan berusaha untuk menjadi seperti mereka ataupun lebih baik lagi?

Pernahkah Anda memberanikan diri untuk melakukan seperti apa yang mereka lakukan?

No comments:

Post a Comment